Wednesday, March 18, 2020

PENGERTIAN PEMANASAN GLOBAL


   A.    Sumber Pemanasan Global
 
Gambar Pemanasan Global
Sumber : pemanasan-20global3-jpg.gif
Pemanasan global adalah kejadian meningkatnya suhu rata-rata atmosfer, laut, dan daratan bumi (wikipedia). Penyebab utama pemanasan global adalah aktivitas manusia dalam memenuhi kebutuhannya disamping dari pengaruh alam. Banyak aktivitas manusia yang dapat menyebabkan peningkatan jumlah gas rumah kaca (lihat gambar). Aktivitas manusia di dalam rumahpun juga menyebabkan meningkatnya suhu permukaan bumi (lihat gambar ).

Gambar Penggunaan CFC dalam kehidupan manusia
Berdasarkan dari grafik persentase penggunaan gas CFC yang dipakai dalam aktivitas manusia, ternyata isi rumah menyumbang paling banyak kepada pencemaran melalui penggunaan energi untuk mesin dan perkakas elektronik. Kulkas (lemari pendingin) dan penyejuk ruangan (AC) bukan saja menggunakan banyak energi tetapi alat-alat ini juga mencemarkan udara apabila gas penyejuk yang digunakan melepaskan klorofluorokarbon (CFC) ke udara yang nantinya akan menipiskan lapisan ozon. Peralatan rumah seperti penyembur aerosol yang mengandung CFC dan CO2 juga penyebab pencemaran udaraContoh produk yang dibuat dalam bentuk aerosol adalah semprot rambut (hair spray), semprot obat nyamuk, parfum, dan cat semprot. Sedangkan persentase terbesar penyumbang GRK adalah N2O kemudian CO2, CFC baru Metana.
Di Indonesia, ternyata juga menjadi kontributor pemanasan global (lihat Gambar 3.3) terutama pada penebangan hutan dan transportasi.


Gambar Sumber Pemanasan Global di Indonesia
   B.     Dampak  Pemanasan Global
Seiring dengan semakin meningkatnya efek rumah kaca, maka manusia semakin merasakan akibatnya. Akibat pemanasan global ini dirasakan pada kesehatan dan perubahan pada lingkungannya.
 1.    Perubahan Iklim
Mencairnya es di kutub utara dan selatan, es di Greenland telah mencair hampir 19 juta ton. Dan volume es di Artik pada musim panas  2007 tinggal setengahnya dibanding 4 tahun sebelumnya. Hal ini berdampak pada naiknya permukaan air laut. Akibatnya beberapa pulau kecil akan tenggelam.Habisnya Gletser- sumber air bersih dunia, sampai tahun 2005 saja  gletser yang sudah mencair mencapai 8000 m3. Gelombang panas menjadi semakin ganas,  Suhu udara semakin tinggi dari biasanya. Contohnya suhu di St George, Utah  Amerika mencapai suhu 48o C, kita bandingkan dengan suhu di Surabaya yang mencapai 30o – 37o C. Bahkan di daerah Death Valley suhunya dapat mencapai 53o C. Serangan gelombang panas ini di beberapa daerah menyebabkan kematian ikan, hewan ternak, tumbuhan, bahkan manusia.
Gangguan siklon tropis (El Nino-La Nina) diperkirakan ikut mempengaruhi keragaman hujan di Indonesia. El Nino-La Nina merupakan salah satu fenomena iklim yang diperkirakan terjadi akibat efek gas rumah kaca. Kejadian El Nino-La Nina ditandai dengan kenaikan suhu permukaan laut pada saat terjadinya El Nino dan penurunan suhu permukaan air laut saat terjadinya La Nina di daerah katulistiwa. El Nino  menyebabkan terjadinya penurunan jumlah curah hujan di musin penghujan, awal musim kemarau lebih cepat dan awal musim penghujan lebih lambat (Irianto;2000).
Perubahan iklim/cuaca yang semakin ekstrim, pola curah hujan berubah-ubah tanpa dapat diprediksi menyebabkan banijr di satu tempat dan kekeringan di tempat lain. Topan dan badai tropis akan bermunculan dengan kecenderungan semakin lama semakin kuat.
Mencairnya Methane Hydrates (metana beku). Metana adalah gas dengan emisi rumah kaca 23 kali lebih ganas dari karbondioksida yang berarti gas ini sebagai penyumbang gas rumah kaca dan berpengaruh buruk terhadap pemanasan global. Methane hydrate banyak ditemukan di kutub utara dan kutub selatan dengan suhu di bawah 0o celcius atau pada kedalaman laut lebih dari 300 meter. Gas ini dilepaskan ke udara seiring dengan runtuhnya gletser di kutub.
 2.    Kesehatan Manusia
Wabah flu babi dan flu burung, Saat meledaknya epidemi flu burung, banyak peneliti yang memperingatkan bahwa epidemi tersebut hanya awal dari epidemi yang lebih berbahaya. Sedangkan flu babi sebenarnya bukanlah virus baru. Diduga virus ini sudah ada sejak ribuan tahun seiring dengan umur spesies babi itu sendiri. Tetapi seiring dengan adanya peternakan babi yang dikelola tanpa memperhatikan faktor higienitas dan ditambah dengan penggunaan antibiotik dan obat-obatan yang tidak terkontrol, virus ini berevolusi dan berkembang menjadi bentuk-bentuk yang tidak pernah ada sebelumnya.
Menurut GAO (General Accounting Office) Amerika Serikat menemukan 143 jenis obat dan pestisida dalam daging, 42 diantaranya merupakan senyawa pemicu kanker, 20 jenis dapat mengakibatkan cacat bayi dalam kandungan, dan 6 jenis penyebab mutasi. Daging produk peternakan banyak mengandung residu pestisida yang jauh lebih tinggi daripada pestisida pada sayuran dan buah-buahan. Hal ini disebabkan pestisida, dan obat yang diberikan pada hewan yang diternak menyatu dalam jaringan lemak hewan- selama umur hewan tersebut dipelihara. Pestisida yang telah menyatu dalam jaringan tidak dapat dibersihkan layaknya kita membersihkan sayuran.

C. Faktor-faktor Penyebab Pemanasan Global
1. Penebangan hutan (deforestasi)
Jutaan hektar hutan di berbagai belahan dunia ditebangi setiap tahunnya untuk kepentingan komersil, seperti untuk membuat kertas dan mebel. Hutan-hutan juga ditebang habis untuk membuka lahan pertanian dan peternakan, atau untuk membuka jalan bagi kawasan perumahan dan industri.
Pembukaan lahan pun tidak hanya dilakukan lewat penebangan. Tak jarang, oknum-oknum industri nakal sengaja membakar hutan guna lebih cepat menggundulkan lahan. Pembakaran hutan tentu akan menaikkan suhu rata-rata di daerah tersebut sementara juga melepaskan karbon dioksida serta polutan lainnya dalam porsi yang lebih banyak.
Padahal, tanaman dan pepohonan justru berperan besar untuk menyeimbangkan efek rumah kaca dengan menyerap lebih banyak karbon dioksida dan mencegahnya terperangkap di atmosfer. Tumbuhan akan mengeluarkan oksigen untuk membantu menetralkan suhu bumi yang memanas.
Semakin sedikit lahan hutan yang tersedia, kemungkinan kualitas oksigen di bumi pun makin memburuk. Deforestasi juga merusak habitat yang dapat mengancam keanekaragaman hayati.

2. Emisi gas bahan bakar kendaraan

Emisi gas buang kendaraan bermotor adalah penanggung jawab terbesar dari pemanasan global. Lebih dari 90 persen transportasi umum (baik transportasi darat, udara, maupun air) ditenagai bahan bakar petroleum, seperti bensin atau diesel.
Gas yang dilepaskan dari proses pembakaran ini melepaskan karbon dioksida dan polutan lainnya, seperti metana dan nitro oksida. Setiap galon bensin yang Anda gunakan untuk naik mobil atau motor sehari-hari dapat menyumbang 10 kilogram karbondioksida ke atmosfer bumi.

3. Limbah industri

Gas limbah industri dan rumah tangga menjadi penyebab pemanasan global ketiga terbesar setelah emisi gas kendaraan bermotor. Industri juga bahkan ditengarai menjadi penyebab paling awal dari pemanasan global yang kita alami sampai saat ini. Penelitian menunjukkan pemanasan global sudah perlahan mulai terjadi pada pertengahan abad ke-19 mengikuti maraknya Revolusi Industri di AS dan negara-negara lain.

3. Limbah pertanian dan peternakan

Peran industri peternakan dan agrikultur terhadap makin parahnya pemanasan global juga tidak boleh dipandang sebelah mata. Selain dari dampak deforestasi, limbah yang dihasilkan dari pupuk dan kotoran hewan juga menghasilkan emisi gas berbahaya.
Napas, gas kentut, dan kotoran kewan ternak, khususnya sapi dan kerbau, menghasilkan zat metana yang termasuk jenis gas rumah kaca. Pupuk kompos yang terbuat dari kotoran hewan juga menghasilkan gas nitro oksida.

4. Penggunaan listrik

Pembangkit listrik tenaga petroleum, gas alam, dan batu bara sejauh ini merupakan penghasil emisi gas rumah kaca terbesar kedua setelah industri pabrik. Di Amerika Serikat, pembakaran batu bara untuk pembangkit listrik menghasilkan sekitar dua miliar ton limbah CO2 setiap tahun.
5. Penggunaan alat-alat penghasil CFC
Aktivitas yang melibatkan penggunaansenyawa CFC berpotensi menimbulkan efek rumah kaca. Aktivitas industri freezer, pendingin ruangan, cat semprot dan hair spray banyak menggunakan senyawa CFC. CFC terleas ke atmosfer akan diuraikan oleh sinar UV sehingga akan melepaskan klorin. Klorin terlepas akan memecah ikatan gas-gas lain di atmosfer termasuk lapisan ozon sehingga terjadi penipisan lapisan ozon.
   D.     Perilaku manusia menanggulangi dampak pemanasan global
Pada dasarnya yang harus kita lakukan adalah mengurangi semaksimal mungkin  segala aktivitas yang menghasilkan emisi gas rumah kaca. Ada lima hal utama yang dapat kita lakukan untuk menyelamatkan planet bumi :
 1.    Berhenti atau kurangilah komsumsi daging
Industri peternakan menyumbang banyak emisi gas rumah kaca. Dimulai dari pembukaan lahan untuk lokasi peternakan, alat transportasi untuk mengangkut hewan ternak ke konsumen, kotoran hewan yang mengandung metana, obat dan pestisida yang dipakai dan menyedot banyak air bersih.
 2.    Batasilah emisi karbondioksida
Bila memungkinkan, carilah sumber-sumber energi alternatif yang tidak menghasilkan emisi CO2 seperti tenaga matahari, air, nuklir, dan biogas. Bila terpaksa harus menggunakan bahan bakar fosil (yang mana akan menghasilkan emisi karbon), gunakan dengan bijak dan efisien, termasuk menghemat listrik dan energi.
 3.    Tanam dan peliharalah lebih banyak pohon
Tanaman hijau menyerap CO2 dari atmosfer dan menyimpannya dalam jaringan. Digunakan dalam proses fotosintesis dan menghasilkan O2dan energi. Lingkungan yang banyak tanaman akan mengikat banyak CO2 dengan baik dan terus dipertahankan oleh generasi yang akan datang. Jika tidak, maka karbon yang sudah tersimpan dalam tanaman akan kembali terlepas ke atmosfer sebagai CO2.
 4.    Daur ulang (recycle) dan gunakan ulang (reuse)
Diusahakan limbah yang masih dapat dipakai, diharapkan digunakan ulang atau dipakai untuk kepentingan yang lain. Limbah yang tidak dapat diurai oleh pengurai limbah, dapat dimanfaatkan menjadi barang yang mempunyai nilai seni, atau diubah menjadi barang yang mempunyai manfaat lain, berbeda dengan asal bendanya. Misalnya botol bekas dapat dipakai untuk tempat persemaian anggrek, untuk media lukis (lukisan botol) ataupun untuk hiasan pot  bunga. Gelas plastik bekas minuman dapat untuk tempat persemaian bibit tanaman, untuk tempat mencangkok tanaman salak, untuk hiasan, dan untuk plastik daur ulang.
5.    Gunakan alat transportasi alternatif untuk mengurangi emisi karbon.
Mengkonsumsi makanan produk lokal akan mengurangi emisi dalam jumlah yang cukup signifikan. Bayangkan jika kita mengkonsumsi makanan yang berasal dari luar kota yang jaraknya mencapai 500 km dengan makanan yang berasal dari daerah sendiri yang tidak menggunakan transportasi. Seberapa banyak energi yang dipakai mulai dari pemanenan, proses pengepakan, pengangkutan, distribusi ke pedagang dan sampai ke konsumen?
                         Gunakan sepeda ontel atau jalan kaki sebagai metode transportasi. Selain menghemat energi, bersepeda dan jalan kaki juga merupakan olah raga murah yang menyehatkan. Jadilah contoh nyata bagi lingkungan dan orang-orang di sekitar kita. Contoh dan praktik yang kita lakukan sangat penting untuk menginspirasi banyak orang untuk berubah.  



No comments:

Post a Comment