1. Struktur Bumi
Bumi merupakan salah satu dari planet yang berada di dalam satuan tata surya yang terus berevolusi mengelilingi matahari. Dengan memiliki bentuk yang oval layaknya bola yang ditekan pada bagain atas dan bagian bawah (Kutub). Sehingga, terbentuk tonjolan pada bagian terluar pada bumi yang kita sebut dengan garis khatulistiwa.
Disamping itu, bumi merupakan jajaran palet dalam atau yang biasa disebut dengan planet terestial. Dimana, palanet dalam ini merupakan palet yang memiliki jarak yang paling dekat dengan matahari setelah planet merkurius dan venus.
a. Lapisan Inti Bumi
Inti bumi merupakan lapisan bumi paling dalam. Sebagian besar inti bumi tersusun dari besi (90%) dan nikel 8%. Inti bumi dibagi menjadi dua sublapisan. Inti bumi dibagi menjadi dua sublapisan, yaitu inti luar dan inti dalam.
1). Inti Bumi Bagian Luar (outer core)
Inti bumi atau core merupakan bagian terdalam dari struktur lapisan bumi ke bawah. Dengan ketebalan lapisan inti bumi bagian luar ini setebal 2.000 km serta memiliki kepadatan yang sangat padat. Walaupun terdiri dari bahan besi dan nikel yang sangat panas dan cair. Disamping itu, pada struktur lapisan bumi di lapisan luar inti bumi ini memiliki suhu mencapai 2.000 ºC. Pada lapisan ini pula disebut olehpara peneliti sebagai pengarah kompas magnetik yang disebabkan ketika bumi melakukan rotasi yang menghasilkan magnet bumi.
2). Inti Bumi Bagian Dalam (inner core)
Pada lapisan inti bumi bagian dalam merupakan pusat terdalam dari inti bumi dengan kedalaman mencapai 5200 km dari kerak bumi. Dengan diameter inti dalam bumi yang seperti bola mencapai 2.700 km serta mempunyai suhu mencapai 4.500 ºC bahkan dapat melebih hal tersebut.Para peneliti dan ahli geofisika berpendpat, bahwasanya inti bumi pada struktur lapisan bumi ini memiliki material yang serupa dengan meteorit logam yang tersusun atas besi dan nikel.
Sehingga, para peneliti mengambil hipotesis bahwasanya inti bumi tersusun atas material yang bersifat pejal atau keras dan ditutupi oleh struktur cairan kental dengan suhu yang sangat tinggi.
b. Mantel atau Selimut
Lapisan mantel terletak di bawah lapisan kerak bumi. Sesuai dengan namanya, lapisan ini berfungsi untuk melindungi bagian dalam bumi. lapisan mantel tebalnya mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan padat yang mengandung silikat dan magnesium. Suhu di bagian bawah mantel mencapai 3.000 °C, tetapi tekanannya belum mempengaruhi kepadatan batuan
1. Litosfer
Litosfer merupakan lapisan terluar dari mantel bumi dan tersusun atas materi-materi padat, terutama batuan. Lapisan litosfer tebalnya mencapai 100 km. Bersama-sama dengan kerak bumi, kedua lapisan ini disebut lempeng litosfer. Litosfer tersusun atas dua lapisan utama, yaitu lapisan sial dan lapisan sima.
• Lapisan sial adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan alumunium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2dan Al2O. Batuan yang terdapat dalam lapisan sial antara lain: Granit, Andesit, dan batuan metamorf.
• Lapisan sima adalah lapisan litosfer yang tersusun atas logam silium dan magnesium. Senyawa dari kedua logam tersebut adalah SiO2 dan MgO. Berat jenis lapisan sima lebih besar daripada lapisan sial. Hal itu karena lapisan sima mengandung besi dan magnesium.
2. Astenosfer
Astenosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan litosfer. Lapisan ini tebalnya 100-400 km. Lapisan ini diduga sebagai tempat formasi magma (magma induk). Tingginya suhu di lapisan ini (mencapai antara 1.400oC sampai 3.000oC) menyebabkan semua materi dalam keadaan cair atau semicair.
3. Mesosfer
Mesosfer merupakan lapisan yang terletak di bawah lapisan astenosfer. Lapisan ini tebalnya 2.400 sampai 2.700 km. Mesosfer tersusun dari campuran batuan basa dan besi. Secara fisik, material mesosfer bersifat padat. Gambar di bawah ini dapat menjelaskan tentang karakteristik lapisan mantel.
c. Kerak Bumi
Kerak Bumi merupakan lapisan Bumi yang paling luar. Kerak Bumi adalah tempat makhluk hidup tinggal. Di kerak Bumi inillah kita dapat menjumpai batuan beku, batuan sedimen dan juga batuan metamorf. Lapisan kerak Bumi ini mempunyai ketebalan 32 km. dan bagian dari kerak Bumi yang paling tebal adalah di bawah benua yakni mencapai 65 km. dan bagian tertipis adalah di Samudra) dimana ketebalan kerak Bumi hanya sekitar 8 km.
Kerak Bumi ini merupakan bagian Bumi yang paling aktif bergerak. Hal ini terbukti dengan adanya perubahan daratan (baca: ekosistem daratan) dari zaman dahulu hingga sekarang, dimana dahulu semua daratan menyatu dan sekarang pun tidak. Bahkan saking aktifnya pergerakan kerak Bumi, maka lempeng- lempeng yang bergerak sepanjang 10 cm per tahun ini mampu membuat tanah bergetar dan gunung- gunung berapi meletus. Bahkan dalam jangka waktu tertentu, hingga membentuk barisan pegunungan yang sangat besar atau raksasa.
1. Lapisan Granitis/ Kerak Benua / Continental Crust
Lapisan granitis merupakan lapisan paling luar dari kerak bumi. Nama yang diberikan menunjukkan bahwa susunan materi yang menyusunnya didominasi oleh batuan grenit. Lapisan ini menempati lapisan paling atas dengan ketebalan sekitar 10-15 km, dengan kecepatan gelombang primer mencapai 6,5 km/ detik. Akan tetapi, lapisan ini tidak ditemukan disemua tempat dan pada umumnya hanya didasar laut yang tidak dijumpai lapisan granitis ini. Lapisan ini bersifat asam karena memiliki kandungan Silisium (Si) dan Alumunium (Al).
2. Lapisan Basaltis/ kerak samudra / Ocean Crust
Lapisan basalitis merupakan lapisan yang lebih dalam setelah lapisan granitis. Nama yang diberikan menunjukkan bahwa susunan materi kebanyakan tersusun dari materi basalt yang bersifat basa dengan densitas yang lebih besar. Letaknya di bawah lapisan granitis dengan kedalaman sekitar 30-50 km. kecepatan gelombang primer berkisar antara 6,5 km/ detik dibagian atas, sedangkan dibagian bawah mencapai 8 km/detik. Pada lapisan ini dicirikan warna yang lebih gelap dari pada lapisan granitis. Lapisan ini tersusun dari Silisium dan Magnesium.
Berdasarkan proses terjadinya, batuan penyususn kerak bumi dikelompokkan menjadi tiga macam.
1. Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan dari struktur bumi yang disebabkan oleh pembekuan oleh cairan magma didalam perjalannya menuju bumi. Didalam proses pembekuannya batuan beku dibagi atas 3 jenis batuan beku berdasarkan proses cepat atau lambatnya magma tersebut membeku saat mencapai permukaan bumi.
a. Batuan Beku Dalam, merupakan batuan beku yang membeku didalam kulit bumi dan berbentuk kristal yang besar seperti batu granit.
b. Batuan Beku Luar / Batu Leleran, merupakan batuan beku yang membeku diluar kulit bumi dan berbentuk kristal yang kecil-kecil. Diantara batuan beku luar antara lain batu apung.
c. Batuan Korok, merupakan batuan beku yang membeku di dalam gang-gang atau korok yang tempatnya dengan permukaan. Dengan peroses pembekuan lebih cepat dari batuan beku akan membentuk batuan seperti batu fosfir.
2. Batuan Sedimen / Endapan
Sesuai dengan namanya batuan sedimen atau batu endapan merupakan salah satu materi pembentuk struktur lapisan bumi selanjutnya. Dimana, batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari berbagai jenis dan bacam batu yang lapuk atau hancur.
Dengan butiran pelapukan batu tersebut menumpuk dan berlapis-lapis secara bertahun-tahun disertai adanya tekanan. Membuat pemadatan batuan menjadi batuan sedimentasi yang umumnya terdiri dari alpisan batuan kecil, pasir, dan berbagia jenis batuan lainnya.
3. Batuan Metamorf / Malihan
Batuan metamorf merupakan perubahan lanjutan oleh batuan sedimen maupun batuan beku pada struktur bumi. Dengan adanya perubahan suhu, tekanan, dan ekosistem yang ada disekitar batuan tersebut. Membuatn batuan tersebut berubah sesuai dengan keadaannya lingkungan dari batuan tersebut.
Diantara batuan metamorf atara lain :
• Batuan metamorf termal, merupakan batuan malihan yang berada disekitar gunung berapi yang dimana batuan tersebut bersentuah dengan makma. Sehingga, menjadi batuan seperti marmer.
• Batuan metamorf kataklastik, merupakan batuan metamorf yang terbentuk akibat mendapat tekanan yang besar sehinggat menjadi batu seperti batu filit.
• Batuan metamorf dinamo-termal, merupakan batuan metamorf yang berubah akibat tekanan yang tinggi dan suhu tinggi. Sehingga, berubah menjadi batuan genes, amfibolit.
No comments:
Post a Comment