Tulang/Rangka
Tulang memiliki fungsi utama sebagai alat gerak pasif artinya tulang hanya bisa bekerja/bergerak apabila ada bantuan dari otot. Tulang atau rangka pada manusia tergolong ke dalam alat gerak pasif dikarenakan tulang hanya akan bisa bergerak apabila ada aktifitas yang terjadi pada otot. tulang sendiri terbentuk oleh kandungan kalsium yang berbentuk garam yang merekat erat dengan bantuan kalogen. di dalam masa perkembangannya, bentuk tulang dapat berubah atau mengalami kelainan apabila ada gangguan yang dibawa sejak lahir seperti adanya infeksi penyakit, faktor nutrisi dan gizi, ataupun posisi tubuh yang salah. tulang yang satu dengan yang lain biasanya terhubung oleh sendi-sendi. Materi mengenai persendian akan kita bahas setelah pembahasan mengenai tulang berikut ini:
Fungsi Rangka pada Manusia
- Kerangka pada tubuh manusia memiliki beberapa fungsi utama, yaitu:
- Penegak tubuh
- Pembentuk tubuh
- Tempat Melekatnya otot
- Tempat terjadinya proses pembentukan sel darah merah
- Alat gerak pasif
Klasifikasi Tulang
Tulang kerangka terdiri dari banyak tulang yang membentuk berbagai bentuk, fungsi, lokasi, panjang dan berat. Cara termudah untuk mengklasifikasikan tulang adalah dengan bentuknya, yang meliputi 5 jenis:
Tulang Panjang
Tulang panjang merupakan tulang khas untuk anggota badan. Anda bisa menebak dari nama tulang panjang yang mana tulang yang lebih panjang dari lebarnya. Karena sering ditemukan pada tungkai, tulang ini berfungsi untuk memberikan kekuatan, struktur, dan mobilitas. Bagian dalam dari tulang panjang cukup kenyal meskipun bagian luarnya keras. Tulang-tulang spons mengandung banyak sumsum tulang kuning dan sumsum tulang merah, yang mampu menghasilkan sel-sel darah.
Tulang panjang termasuk femora, tibiae dan fibulae kaki, humeri, jari-jari, dan ulnae dari lengan; metacarpals dan metatarsal dari tangan dan kaki, falang jari tangan dan jari kaki, dan klavikula atau tulang leher. Sebuah tulang panjang memiliki poros dan dua ujung.
Tulang Pendek
Tulang pendek memiliki lebar yang sama dengan panjangnya. Tulang ini berbentuk seperti kubus yang membentuk sendi di tulang. Menariknya, seiring Anda tumbuh, ukuran tulang-tulang ini tidak banyak berubah dibandingkan dengan tulang panjang. Tulang inj terbuat dari lapisan kulit luar yang keras dan sebagian besar adalah tulang spons. Fungsi tulang ini adalah untuk memberikan dukungan dan stabilitas untuk gerakan tubuh kita. Tulang pendek ditemukan di pergelangan tangan dan pergelangan kaki, carpals dan tarsals.
Tulang Pipih
Tulang pipih merupakan tulang yang berbentuk piringan yang kuat, keras dan datar. Tulang ini terdiri dari lapisan tulang spons dengan dua lapis tipis tulang kompak. Tulang pipih merupakan tempat pembentukan sel darah merah yang paling banyak.
Anda dapat dengan mudah menemukan tulang pipih di bahu Anda, tulang dada, tengkorak dan tulang pinggul.
Tulang Yang Tidak Teratur
Tulang ini tidak masuk kategori apapun, dikenal sebagai tulang tidak teratur. Tulang tidak teratur biasanya berfungsi sebagai pelindung jaringan saraf, menjaga dukungan faring, membentuk lidah, dll.
Contoh yang baik dari tulang tidak teratur adalah tulang belakang dan tulang rahang bawah. Pada tulang belakang yang mana tulang yang tidak teratur kebanyakan ditemukan, memiliki 33 tulang yang tidak teratur.
Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid biasanya tertanam di tendon atau otot. Tulang-tulang ini memberikan dukungan pada tendon, terutama di mana tendon mudah terkena gesekan, seperti lutut, tangan, di pergelangan tangan. Fungsi utama dari sesamoid adalah untuk melindungi tendon.
Perkembangan Tulang
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, pada tahap endokondral, tulang rawan yang terletak pada epifisis akan terus bertambah panjang. Proses perkembangan tulang ini akan berlangsung sepanjang masa kanak-kanak dan remaja, hingga pertumbuhan tulang rawan melambat dan berhenti dengan sendirinya. Kondisi berhentinya pertumbuhan tulang rawan ini biasanya terjadi saat seseorang memasuki usia 20 tahun.
Tulang dibuat melalui proses yang disebut osifikasi. Pertumbuhan embrio melalui dua proses, yaitu sebagai berikut:
– Osifikasi endokhondral ini terjadi ketika tulang rawan hialin mengeraskan kalsifikasi, sel mesenkhim di periosteum (lapisan tulang terluar) menjadi sel osteoprogenitor dan membentuk osteoblas (sel pembentuk tulang). Osteoblas menghasilkan matriks yang dikalsifikasi. Tulang mulai memanjang, mulai dari bagian diafisis (batang tulang panjang) diikuti oleh epifisis (sendi ujung atas). Dan akhirnya, tulang rawan menjadi tulang yang keras.
– Pada osifikasi intramembran, pertumbuhan kartilago tidak didahului oleh kartilago, tetapi mesenkim jaringan ikat. Sel-sel mesenchymal berubah menjadi osteoblas, yang juga membentuk matriks dan kemudian kalsifikasi. Banyak pusat osifikasi saling terkait dan membentuk jaringan tulang cancellous yang terdiri dari duri tipis yang disebut trabekula. Tulang rahang atas, mandibula, tulang selangka, dan hampir semua tulang berbentuk datar di tengkorak dibentuk oleh osifikasi intramembran.
Pada masa ini, lempeng epifisis akan benar-benar mengeras sehingga hanya menyisakan garis epifisis yang tipis dan tidak bisa lagi tumbuh panjang. Selain faktor usia, pertumbuhan dan perkembangan tulang juga dipengaruhi oleh hormon dari kelenjar hipofisis anterior dan homon seks dari ovarium dan testis.
Meskipun pertumbuhan tulang berhenti, namun ketebalan atau diameter tulang akan terus berkembang. Hal ini tidak lain merupakan respon dari peningkatan aktivitas otot yang dilakukan. Pada kondisi ini, sel pembentuk tulang di periosteum akan membentuk tulang padat di sekitar permukaan tulang luar. Di sisi lain, osteoklas di endosteum memcah tulang pada permukaan tulang internal, tepatnya di sekitar rongga moduler.
Kedua inilah yang menyebabkan terjadinya peningkatkan diameter tulang. Pada saat yang bersamaan kedua proses tersebut juga menjaga agar tulang tidak terlalu berat dan besar.
Berdasarkan bentuknya, tulang terdiri dari:
Tulang pipa (panjang), yaitu tulang yang berbentuk tabung dan pada umumnya berongga. Bagian-bagian tulang pipa:
a. Epifisis proksimal, bagian ujung membulat.
b. Diafisis, bagian tengah.
c. Epifisis distal, bagian ujung pipih.
d. Metafisis/cakra epifisis, bagian yang berkemampuan bertambah panjang.
e. Tulang rawan hialin
f. Tulang spons
g. Tulang kompak
h. Periosteum
i. Rongga tulang, berisi sumsum tulang kuning/merah, pembuluh darah, saraf dan osteoblas.
Contoh: tulang betis, tulang paha, tulang kering, tulang hasta, tulang pengumpil.
Tulang pipih, yaitu tulang yang tersusun atas dua lempeng tulang kompak dan tulang spons, di dalamnya terdapat sumsum tulang. Tulang pipih berfungsi sebagai penyusun dinding rongga, pelindung, dan penguat. Contoh: tulang rusuk, tulang belikat, tulang tengkorak.
Tulang pendek, yaitu tulang yang berbentuk kubus, bulat kecil, atau paku. Contoh: tulang pergelangan dan telapak tangan dan kaki.
Tulang tak berbentuk, yaitu tulang yang bentuknya tidak termasuk tiga kategori di atas. Contoh: tulang wajah, tulang rahang, tulang belakang, tulang pinggul.
Macam macam Sendi Berdasarkan Perbedaan Kemampuan Gerak.
Sendi Gerak
Sendi gerak merupakan hubungan antar tulang dengan kemampuan gerak lebih banyak. Pada sendi gerak tulang yang satu dengan tulang yang lain diikat dengan semacam jaringan pengikat atau ligamen. Gerakan antar tulang ini akan menimbulkan gesekan dan rasa sakit jika pada rongga antar tulang tidak terdapat minyak sendi.
Macam macam Sendi Gerak
Berdasarkan jenis gerakannya sendi gerak dikenal dengan berbagai jenis sendi, di antaranya sendi peluru, sendi putar, sendi pelana, sendi gulung dan sendi engsel.
Sendi Peluru
Sendi peluru merupakan persendian yang memungkinkan gerakan ke seluruh arah, dan biasanya berporos tiga. Sendi peluru terdapat pada hubungan antara tulang lengan atas dan tulang belikat. Pada sendi peluru ujung tulang yang satu dengan yang lain membentuk lekukan berupa lingkaran sehingga bonggol tulang yang satu dapat masuk pada lekukan tulang yang lain. Hubungan antar tulang panggul dan tulang paha juga merupakan sendi peluru.
Sendi Peluru |
Sendi Putar
Hubungan antar tulang dimana ujung tulang yang satu berupa tonjolan yang masuk kedalam lubang tulang yang lain disebut sendi putar. Sendi putar memungkinkan terjadinya gerakan memutar. Sendi putar terdapat pada hubungan antara tulang hasta dan tulang pengumpil, juga pada hubungan antara tulang pemutar dan tulang atlas.
Sendi Pelana
Hubungan tulang yang memungkinkan terjadinya gerakan dua arah adalah sendi pelana. Sendi pelana terdapat pada hubungan antara tulang ibu jari dengan tulang telapak tangan.
Sendi Engsel
Hubungan antara ujung tulang yang menghasilkan gerakan seperti engsel pada pintu disebut sendi engsel. Hubungan antara tulang paha dengan tulang kering pada lutut, atau antara tulang lengan dengan tulang hasta pada sikut serta pada ruas-ruas ibu jari juga merupakan sendi engsel.
Sendi Kaku
Sendi kaku merupakan macam macam sendi yang memungkinkan terjadinya sedikit gerakan. Sendi kaku terdapat pada hubungan antar tulang-tulang pergelangan tangan dan tulang pergelangan kaki.
Sendi Mati
Sendi mati merupakan macam macam sendi yang menghubungkan tulang yang satu dengan tulang yang lain tanpa dapat digerakkan sama sekali. Persendian jenis ini terdapat pada hubungan antara tulang pada tengkorak.
OTOT
Fungsi Otot
Fungsi otot pada manusia pada umumnya adalah untuk melakukan sebuah gerakan dan juga membantu organ-organ lain dalam tubuh manusia untuk bergerak. Otot memang merupakan jaringan dalam tubuh manusia dan juga terdapat pada hewan yang berfungsi sebagai alat gerak aktif yang menggerakkan tulang. Otot akan menyebabkan pergerakan suatu organisme maupun pergerakan dari organ dalam organisme tersebut. Pada manusia otot dibedakan menjadi tiga jenis yaitu, otot lurik, otot polos, dan otot jantung. Ke-tiga otot ini memiliki ciri-ciri dan juga fungsi yang berbeda-beda. Otot lurik memiliki bentuk yang efektif untuk bergerak secara spontan dan membutuhkan tenaga yang besar.
Otot lurik biasanya ditemukan di seluruh bagian tubuh bagian luar manusia. Otot polos lebih sering ditemukan di dalam organ pencernaan dan pembuluh darah. Otot polos bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar atau saraf otonom. Yang terakhir adalah otot jantung. Otot jantung adalah jaringan otot yang terdapat di jantung, yang sistem kerjanya dipengaruhi oleh interaksi saraf simpatetik atau parasimpatetik yang bisa memperlambat atau mempercepat laju denyut jantung. Otot jantung juga tidak bisa dikontrol secara sadar.
1. Otot Rangka (Skeletal Muscle)
Otot rangka adalah jaringan otot volenter. Otot rangka secara sadar menciptakan dan mengendalikan respon yang dikirim oleh sel-sel saraf. Gerakan fisik yang Anda lakukan seperti menulis, mengetik, bicara, hingga berjalan, sejatinya membutuhkan kerja otot rangka. Rangka akan bergerak ketika otot rangka yang menempel pada tulang berkontraksi. Biasanya jaringan otot rangka ada di dua tulang sepanjang persendian tubuh. Maka itu, otot-otot yang berdekatan satu sama lain ini dapat berfungsi menggerakkan bagian-bagian tulang. Sel otot rangka sama dengan sel otot jantung yaitu memiliki lurik (motif garis) apabila dilihat secara mikroskopis. Namun, sel otot rangka berbentuk silindris bercabang dan memiliki inti sel banyak di setiap jaringannya.
Otot Rangka |
Otot Jantung
Ini merupakan otot yang istimewa. Otot ini tersusun dari serabut-serabut otot lurik yang bercabang-cabang. Otot jantung ini bekerja terus menerus, bersifat tak sadar sehingga juga disebut otot tak sadar dan tidak membutuhkan waktu istirahat.
Otot Polos
Otot polos berada didinding organ internal manusia seperti pembuluh darah, saluran pencernaan, kandung kemih datau rahim. Kenapa disebut otot polos, karena tidak memiliki garis-garis melintang atau disebut lurik. Jumlah otot polos adalah satu dan terletak di bagian tengah dengan warna yang dimiliki polos. Otot polos gerakannya dioperasikan oleh sistem saraf otonom dan tidak berada di bawah kendali sukarela. Otot polos memiliki ciri-ciri sebagai berikut: Berbentuk gelendong dengan kedua ujungnya meruncing Mempunyai satu inti sel, terletak di tengah sel Otot bekerja di luar kesadaran, bekerja lambat, teratur, dan tidak cepat lelah Terdapat pada dinding alat-alat tubuh bagian dalam seperti paru-paru, pembuluh darah, lambung, usus, dan indung telur.
GANGGUAN DAN KELAINAN PADA SISTEM GERAK DAN UPAYA MENCEGAH SERTA MENGATASINYA
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dan Upaya Mencegah serta Mengatasinya - Pernahkah kamu melihat orang yang memakai kursi roda? salah satu penyebab orang memakai kursi roda karena orang tersebut mengalami fraktura atau patah tulang pada bagian kakinya sehingga orang tersebut tidak dapat berjalan dengan normal. Fraktura adalah salah satu jenis kelainan yang terjadi pada sistem gerak manusia. Mari kita pelajari beberapa gangguan dan kelainan yang sering terjadi pada sistem gerak berikut ini.
1. Riketsia
Riketsia terjadi karena kekurangan vitamin D yang membantu penyerapan kalsium dan fosfor sehingga proses pergeseran tulang terganggu. Penyakit ini terjadi pada anak anak. Riketsia menyebabkan tulang kaki tumbuh membengkok seperti yang ditunjukkan pada gambar dibawah ini.
Penyembuhan dan pencegahan dari penyakit ini adalah dengan penambahan kalsium, fosfor dan vitamin D ke dalam menu makan. Vitamin D dapat diperoleh dari makanan, suplemen, dan berjemur di panas matahari pagi.
Seseorang yang berusia 1-70 tahun membutuhkan vitamin D sebanyak 15gr/hari. Sedangkan seseorang yang berusia 70 tahun ke atas membutuhkan vitamin D sebanyak 20gr/hari. Mengapa vitamin D dapat diaktifkan dengan bantuan sinar matahari pagi melalui berjemur? Melalui paparan sinar matahari pagi selama 10-15mnt, maka sinar ultraviolet dari matahari akan dapat membantu tubuh mengaktifkan pro vitamin D.
Vitamin D aktif akan dapat meningkatkan penyerapan kalsium dan fosfor di dalam tubuh, sehingga akan menambah jumlah kalsium dan fosfor dalam darah. Dengan demikian bertambahnya kadar vitamin D dalam tubuh karena terkena sinar matahari, maka akan dapat membantu meningkatkan penyerapan kalsium sehingga dapat menoloong perbaikan tulang penderita riketsia.
2. Osteoporosis
Osteoporosis disebabkan karena kekurangan kalsium. Osteoporosis umumnya terjadi pada orang dewasa dan orang tua. Orang tua biasanya menghasilkan lebih sedikit hormon, sehingga oseoblas sebagai pembentuk tulang kurang aktif dan massa tulangpun jadi berkurang. Tulang yang kekurangan mineral akan menjadi rapuh dan mudah patah.
3. Artritis
Artritis adalah penyakit sendi. Penderita penyakit ini mempunyai tulang rawan sendi yang rusak. Kerusakan ini menyebabkan sendi menjadi sakit dan bengkok seperti gambar dibawah ini.
Kadang kadang sendi yang terkena artritis tidak dapat digerakkan. Rematik adalah salah satu bentuk artritis. Beberapa hal yang menyebabkan penyakit artritis ini adalah metabolisme asam urat yang terganggu, sehingga asam urat tertimbun pada sendi dan menyebabkan sakit terutama pada jari jari tangan maupun kaki, penumpukan kapur di antara dua tulang mengakibatkan sendi sulit digerakkan dan kaku. Upaya untuk mengurangi terjadinya artritis yaitu dengan mengonsumsi makanan yang seimbang.
4. Fraktura
Tulang memiliki struktur kuat dan lentur, namun demikian tulang juga dapat patah. Salah satu penyebab terjadinya patah tulang adalah karena tulang mengalami benturan yang keras, misalnya pada saat kecelakaan atau jatuh dari tempat yang tinggi. Patahnya tulang disebut fraktura..
Ada beberapa jenis fraktura, secara umum dapat dikelompokkan menjadi fraktura tertutup dan fraktura terbuka. Jika tulang yang patah tidak sampai menembus kulit disebut dengan fraktura tertutup.
Fraktura terbuka terjadi jika tulang yang patah keluar menembus kulit. Fraktura juga dapat dibedakan berdasarkan kondisi tulang yang patah. yaitu miring, kominuta (terpecah pecah menjadi bagian bagian kecil) dan spiral. Agar kamu tidak mengalami fraktura akibat kecelakaan, berhati hatilah saat berolahraga.
5. Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis
Tulang belakang manusia yang normal tidaklah lurus, tetapi melengkung. Agar kamu mengetahuinya lihat gambar dibawah ini
Kifosis, Lordosis, dan Skoliosis |
Bentuk tulang belakang memengaruhi bentuk tubuh kita. Cobalah amati bentuk badan teman laki laki mu saat berdiri dan dilihat dari samping . Bagaimana bentuknya? tulang belakang dapat mengalami kelainan. Tiga kelainan tulang belakang yang umum terjadi adalah lordosis kifosis dan skoliosis.
1. Kifosis
Kifosis merupakan kelainan dengan melengkungnya tulang belakang yang berlebihan di bagian dada ke arah belakang, seperti ditunjukkan pada gambar. Penderita kifosis tubuhnya terlihat bungmkung. Fikosis dapat disebabkan karena penyakit misalnya TBC dan riketsia atau kebiasaan duduk yang salah.
2. Lordosis
Lordosis merupakan kelainan dengan melengkungya tulang belakang yang berlebihan ke arah depan dibagian pinggang, seperti ditunjukkan pada gambar. Orang yang mengalami kelainan ini pinganggnya terlihat lebih menonjol ke depan. Lordosis dapat disebabkan karena perut penderita yang terlalu besar misalnya karena hami atau kegemukan, riketsiaatau karena kebiasaan duduk yang salah.
3. Skoliosis
Skoliosis adalah melengkungnya tulang belakang ke arang samping, seperti pada gambar. skoliosis dapat disebabkan oleh polio atau kebiasaan duduk atau berposisi yang salah
Gangguan dan Kelainan pada Sistem Gerak dan Upaya Mencegah serta Mengatasinya - Mungkin itu saja yang dapat saya sampaikan kurang lebihnya mohon di maafkan karean saya juga manusia yang tak luput dari kesalahan apabila kalian ingin share bisa diberikan link sumber info nya. Terimakasih buku kemendikbud yang sudah saya adopsi bukunya melalui buku tersebut. sekian dan terimakasih
No comments:
Post a Comment